Updating Results

Berbagai Jenis Psikotes Rekrutmen yang Paling Umum dan Tips Menjalankannya

Asa Citra

Careers Commentator
Tak perlu panik dalam menghadapi psikotes! Kamu hanya perlu tahu seperti apakah psikotes itu dan bagaimana cara menghadapinya dengan baik.

Tahap psikotes adalah tahap yang paling banyak menyebabkan kegagalan seorang fresh graduate dalam proses rekrutmen pekerjaan. Mirisnya, faktor kegagalan tersebut kadang bukanlah karena orang tersebut tidak memiliki kemampuan, melainkan hanya kurang persiapan saja. Agar hal ini tidak terjadi padamu, mari kita telaah bersama jenis psikotes apa saja yang seringkali muncul dan bagaimana caranya agar bisa lolos dengan sukses.

1. Tes Logika

Rangkaian tes psikologi seringkali dimulai dengan tes logika yang terdiri dari logika deret aritmatika, logika matematika, logika spasial, analogi verbal, penalaran, dan kemampuan verbal. Tentunya, tes ini juga akan diberi batas waktu mengerjakan. Tujuan dari tes ini sudah cukup jelas, yaitu untuk mengukur kemampuan berpikir setiap individu, ketelitian, ketahanan kerja, dan kecepatan mengerjakan sesuatu.

Banyak orang berpikir bahwa tes ini tidak memiliki trik khusus karena kuncinya ada di kecerdasan tiap individunya. Namun, sebetulnya kamu bisa menerapkan berbagai tips berikut untuk memudahkanmu:

  • Lihat sekilas semua soal yang ada agar kamu bisa mendapat gambaran jelas tentang keseluruhan tes.
  • Lompatilah dulu soal yang sulit atau membutuhkan lebih banyak waktu berpikir. Utamakan untuk mengerjakan yang gampang terlebih dahulu.
  • Jika pertanyaannya agak sulit, gunakanlah metode eliminasi jawaban. Caranya adalah dengan mencoret pilihan jawaban yang dirasa paling tidak tepat, sehingga hanya tersisa lebih sedikit pilihan.
  • Apabila otak mulai terasa penat atau stress, berhentilah sejenak untuk memejamkan mata dan mengatur pernapasan agar otak kembali rileks.
  • Teliti kembali semuanya jika masih ada sisa waktu.

2. Pauli/Kraepelin

Tes Pauli dan Kraepelin adalah dua tes yang berbeda, namun sistem dan fungsinya tetap sama. Biasanya tes yang dilakukan hanyalah salah satunya saja. Kedua tes ini juga populer disebut dengan istilah tes koran.

Tes ini dilakukan dengan sebuah lembar kertas lebar yang dipenuhi deretan angka tunggal. Peserta hanya perlu menjumlahkan dua angka, namun sebanyak mungkin. Adapun tujuan dari tes ini adalah mengukur kecepatan, ketelitian, serta ketahanan kamu dalam menjalani pekerjaan dan menghadapi stress.

Agar lolos tes ini, ikutilah tips berikut:

  • Jangan mudah terpengaruh progress peserta lain. Meski mereka lebih cepat, belum tentu hasilnya benar semua.
  • Fokuslah pada diri sendiri agar tetap teliti
  • Duduk senyaman mungkin agar tidak menyulitkan dalam menulis.
  • Siapkan alat tulis cadangan. Mencari pinjaman alat tulis di tengah tes akan memecah fokus dan menghabiskan waktu.
  • Bila terasa mulai penat, berhentilah sejenak untuk mengatur nafas.

3. Wartegg

Tes Wartegg dilakukan dengan 8 buah kotak yang masing-masing berisi titik, garis lurus, atau garis lengkung. Tugasmu hanyalah membuat gambar bebas di tiap kotak dengan melanjutkan potongan yang sudah ada.

Kreativitas dan keterampilan seni tidak dinilai sama sekali dalam tes ini. Hasil gambaranmu hanya akan dianalisa untuk menilai kepribadianmu, terutama dalam aspek adaptasi, fleksibilitas, ambisi, ketahanan mental, pola pikir, tingkat kedewasaan, dan sosial.

Tips khusus untuk tes yang satu ini antara lain:

  • Sebaiknya pengerjaan yang terlalu urut karena akan terkesan bahwa kamu terlalu statis dan kaku.
  • Kerjakanlah secara acak agar terkesan dinamis, namun juga jangan terlalu acak karena akan terkesan terlalu labil.
  • Hindari terlalu banyak menggunakan penghapus agar kertas bersih dan rapi.
  • Rencanakan dan berlatihlah menggambar di tempat lain terlebih dahulu.
  • Usahakan menggambar sesuatu yang bersifat dinamis atau benda hidup pada kotak berisi garis lurus.
  • Sebaliknya, gambarkan sesuatu yang kaku dan kokoh pada kotak berisi lengkungan.

4. Menggambar Orang, Pohon, dan Pemandangan

Sama seperti tes Wartegg, psikotes dengan 3 jenis gambar ini juga tidak mengukur nilai seni, melainkan murni untuk analisis psikologis. Oleh sebab itu, tak perlu berkecil hati jika kamu merasa gambarmu jelek.

Yang menjadi objek penilaian adalah caramu menggambarkannya. Perhatikan poin-poin berikut ini:

  • Gambar yang terlalu kecil akan mengesankan kamu minder, sementara terlalu besar akan diartikan sombong. Maka, sesuaikanlah ukuran gambar dg ukuran kertas.
  • Gambarkan sebanyak mungkin detail karena ini menunjukkan seberapa detail kamu menyelesaikan pekerjaanmu.
  • Tekanan garis jangan terlalu kuat atau terlalu tipis, kesannya kurang lebih sama dengan poin mengenai perbandingan ukuran gambar dan kertas.
  • Pastikan selalu konsisten dalam menggambar, misalnya jangan detail di satu sisi namun kosong di sisi lain, atau ketebalan garis tidak stabil. Hal ini akan berpengaruh pada penilaian terhadap stabilitas personalmu.
  • Akan lebih baik jika gambarnya berkaitan dengan kepribadianmu.

5. Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)

Bentuk pertanyaan dalam tes EPPS ini adalah berupa pilihan antara dua premis dimana kamu harus memilih salah satu yang kamu rasa paling sesuai dengan kepribadianmu. Seperti halnya jenis psikotes lainnya, tes EPPS ditujukan untuk melihat apakah kepribadianmu cocok untuk jenis pekerjaan yang kamu lamar nantinya.

Dalam psikotes ini, kamu akan menemukan banyak pertanyaan yang diulang berkali-kali. Hal itu bukanlah salah ketik, melainkan disengajakan untuk mengukur konsistensi dan kekuatan karaktermu. Untuk hasil yang lebih optimal, kerjakan tes EPPS dengan mengikuti tips di bawah ini:

  • Jika kedua premis dirasa sesuai dengan kepribadianmu, pilihlah opsi yang paling menonjolkan dirimu.
  • Jika kedua premis tidak sesuai dengan kepribadianmu, pilihlah opsi yang paling tidak bertentangan dengan dirimu.
  • Jawablah sejujur mungkin. Karena bila kamu diterima bekerja yang tidak sesuai dengan kepribadianmu, kemungkinan besar nanti kamu akan merasa tidak nyaman sendiri.

Army Alpha Intelligence 

Dalam tes Army Alpha Intelligence, kamu akan menemukan pertanyaan dengan pilihan ganda berupa kombinasi gambar, garis, angka, dan huruf. Tugasmu hanya memilih jawaban yang sesuai dengan instruksi.

Tantangannya di sini adalah instruksinya akan sangat spesifik, sehingga kamu harus fokus untuk memastikan pilihanmu benar. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur seberapa teliti dan cerdas kamu dalam menjalankan perintah. Tidak perlu trik khusus untuk tes yang satu ini. Kuncinya hanyalah ada pada fokus dan ketelitian saja.

Tambahan Tips Agar Lolos Psikotes 

Kunci utama dari psikotes adalah persiapan dan fokus. Berikut adalah beberapa tips untuk memaksimalkan keduanya agar kamu bisa mengerjakan psikotes dengan lebih maksimal:

  • Tidur yang cukup sebelum jadwal tes karena kurang tidur akan menyebabkan otak sulit konsentrasi.
  • Konsumsi makanan sehat dengan jumlah secukupnya agar perut tidak bermasalah saat mengerjakan tes.
  • Siapkan alat tulis cadangan sebagai antisipasi jika alat tulisnya jatuh, pensilnya menumpul, tinta bolpoin habis, dan sebagainya.
  • Kenakan pakaian yang nyaman agar tidak menambah distraksi.
  • Selama tes berlangsung, jangan letakkan apapun di meja kecuali pensil dan penghapus.

Tujuan utama dari psikotes bukanlah mengecek apakah kamu cukup waras untuk bekerja atau tidak, namun untuk mengukur seberapa cocoknya kamu menjalankan pekerjaan tersebut dengan kepribadianmu. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu tidak memanipulasi psikotes dengan menjawab sesuai dengan apa yang diharapkan employer. Adapun berbagai tips di atas lebih dimaksudkan untuk memastikan kamu menyampaikan jawaban yang sesuai dengan karaktermu sendiri.